Sejarah Desa
<p style="text-align: justify; "><font color="#000000" face="Open Sans, Arial, sans-serif"><span style="font-size: 14px;">Sejarah Desa</span></font></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:150%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="EN-US" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:150%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Sebelum abad ke-14 desa Sobangan bernama Padang Jerak,dengan seiring berjalannya waktu,nama Padang Jerak di ganti dengan nama Sobangan oleh Sira Arya Sentong yang datang dari Puri Ida Dalem Gelgel.Kedatangan Sira Arya Sentong tidak memiliki tujuan yang pasti karena Sira Arya Sentong meninggalkan Puri disebabkan oleh para patih-patih yang lain menfitnah Sira Arya Sentong.Karena hal itulah beliau meninggalkan Puri dan berkelana.Dalam perjalanannya Sira Arya Sentong mencari tempat suci untuk melakukan semedi dan meminta petunjuk Ida Sang Hyang Widhi Wasa.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:150%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="EN-US" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:150%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Pada abad ke-14 beliau tiba di Alas Baha dan di sana beliau bersemadi,yang akhirnya beliau mendapat anugerah di Pacung Ampel Gading dan di tempat itulah lalu di bangun Pura yang bernama Pura Pengaruman/Alas Arum.Kemudian beliau melanjutkan perjalanan menuju utara melintasi beberapa desa dan menemukan tanah yang luas dan subur tempat tersbut bernama Padang Jerak.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:150%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="EN-US" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:150%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Seiring berjalannya waktu,kemudian Sira Arya Sentong mempunyai dua putera yang bernama      I Gusti ngurah Ayunan dan I Gusti ngurah Tama.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:150%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="EN-US" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:150%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">I Gusti ngurah Ayunan menjadi raja di wilayah Perean dan berganti nama I Gusti Pacung Sakti nama tersebut pemberian leluhurnya yaitu pemberian dari Sira Arya Sentong ayahnya sendiri.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:150%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="EN-US" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:150%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Desa padang jerak merupakan dera yang penduduknya campuran,penduduk yang tinggal di desa Padang Jerak terutama berasal dari D.T Gantung,pasek Pangkung Prabu Tabanan,Dewanegari dan pengikut Gusti Pacung Sakti.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:150%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="EN-US" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:150%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Nama Padang Jerak terebut diganti dengan nama Sobangan yang diambik dari istilah bahasa Bali yaitu 'engsub-engsuban' yang berarti desa berpenduduk dari berbagai daerah.Terbukti benah kata tersebut karena sampai saat ini masih banya ada penduduk dari daerah lain yang berpindah tinggal di Desa Sobangan yang dulunya adalah Desa Padang Jerak.</span></span></span></span></span></span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:150%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="EN-US" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:150%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Desa Sobangan berasal dari kata Sub dan Bang, Sub artinya lebih banyak penduduk pendatang dan Bang artinya merah atau berani, jadi Desa Sobangan merupakan basis perjuangan kemerdekaan, dalam masa revolusi fisik. </span></span></span></span></span></span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:150%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="EN-US" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:150%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Desa Sobangan merupakan pemekaran dari Desa Baha atas prakarsa Tokoh-Tokoh masyarakan di empat Banjar Dinas Desa Baha Utara pada saat itu. Membuat usulan pemekaran Desa, guna mempercepat pelayanan kepada Masyarakat, disamping itu pula, telah mencakupi kreteria dari jumlah kepala keluarga dari segi penduduk. </span></span></span></span></span></span></p> <p style="margin: 0cm 0cm 8pt 36pt; text-align: justify;"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:150%"><span style="font-family:Calibri,sans-serif"><span lang="EN-US" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:150%"><span new="" roman="" style="font-family:" times="">Pemekaran Desa dengan keputusan Gubernur Bali tanggal 21 Oktober 1991, Nomor 640 Tahun 1991, selama dua tahun, setelah dinilai memenuhi menjadi Desa Definitip, maka keluarlah Surat Keputusan Gubernur Bali tanggal 09 Desember 1993, Nomor 625 Tahun 1993 dinyatakan menjadi Desa Definitip.</span></span></span></span></span></span></p>
25 May 2021